Pages

Rabu, 01 Agustus 2018

6 TANDA SESEORANG TERMASUK "TOXIC PEOPLE"

Entah kita sadari atau tidak, apakah kita termasuk atau dikelilingi oleh individu dengan pembiasaan diri yang bersifat merusak atau toxic. Lalu bagaimana kita mengetahui apakah seseorang atau bahkan diri sendiri termasuk individu dengan perilaku yang sangat berpotensi membunuh karakter orang lain.
Beberapa tanda berikut ini semoga dapat dijadikan renungan.

1. Apakah saya termasuk atau dikelilingi oleh individu yang manipulatif ?
Sikap manipulatif adalah bentuk dari pemuasan keinginan dengan memanfaatkan kondisi orang lain. Bisa dikatakan tipu muslihat. Orang yang memiliki sikap manipulatif cenderung memanfaatkan drama atau bahkan membentuk drama dengan plot nya sendiri. Kepentingan orang lain dinilai tidak pernah sepadan dengan kepentingannya sehingga mereka tidak segan untuk melakukan berbagai macam cara agar keinginannya tercapai. Seseorang yang manipulatif cenderung narsis karena mereka merasa superior dan sangat cerdik dalam memanfaatkan situasi.

2. Apakah saya termasuk atau dikelilingi oleh individu yang narsis ?
Berdasarkan tokoh mitologi kuno Yunani, seorang yang tampan bernama Narcissus sangat mencintai bayangannya sendiri di danau tempat ia selalu bercermin, sampai akhirnya ia tenggelam karena mencoba menggapai bayangannya sendiri. Narsis dimaknai sebagai rasa mencintai diri sendiri yang berlebihan. Seseorang yang narsis akan memandang dirinya sebagai pusat dari alam semesta, tidak ada yang lebih unggul dari dirinya, selalu benar bahkan tidak segan merendahkan orang lain karena memandangnya rendah, tanpa nilai. 
Tidak pernah salah mencintai diri sendiri. Bahkan kita seharusnya mencntai diri sebelum mempersilahkan diri kita jatuh cinta kepada orang lain. Tapi segala sesuatu yang berlebihan tidak akan pernah baik. Selalu ada batasan. Jadi di saat kita sudah menjadi sangat mudah tersinggung, merasa tidak pernah salah, melimpahkan kesalahan kepada orang lain dan bahkan indikasi lainnya dengan adanya sikap mudah mengabaikan perasaan orang lain karena menganggapnya tidak penting atau tidak memberikan keuntungan. Bisa jadi itulah tanda kita sudah terkena penyakit mencintai diri secara berlebihan. It's toxic.

3. Apakah saya termasuk atau dikelilingi oleh individu yang mudah mengeluh ?
Hidup tidak pernah datar, selalu berwarna. Sepanjang kehidupan masih berjalan, sepanjang itu pula masalah mengisi daftar yang harus diselesaikan. Seseorang yang sangat mudah mengeluh akan cukup mengganggu. Mereka tidak fokus pada solusi, namun fokus pada masalah. Mereka memiliki ide yang tidak dikerjakan. Mereka fokus pada lubang hitam di keseharian. Kosakata yang dimiliki menyusun kalimat yang mematahkan semangat. Berisi kritikan tanpa memberikan jalan keluar. Mudah melabeli orang lain atau apapun dengan hal hal negatif. Mereka ibarat seseorang yang melewati terowongan panjang lalu berharap menemukan titik cahaya keluar tanpa melangkahkan kaki kecuali mulutnya yang bergerak lincah bergumam kesal. Kecenderungan ini biasanya buah dari didikan seseorang atau lingkungan yang narsis dan manipulatif.

4. Apakah saya termasuk atau dikelilingi oleh individu yang pengkritik dan mudah menghakimi ?
Seseorang yang cerdas biasanya kritis, sangat peka terhadap masalah yang perlu dicermati kemudian ditanggapi, dihadapi dan menemukan jalan tengah atau bahkan solusi. Namun berbeda dengan pengkritik dan mudah menghakimi. Para pengkritik sangat mungkin seseorang yang merasa dirinya sangat cerdas, lalu merasa lebih unggul. Mereka memiliki kosakata terbatas yaitu kosakata negatif yang mengerdilkan hati, tanpa solusi. Pengkritik seperti ini biasanya cenderung narsis. Mereka menyebabkan seseorang meragukan kemampuannya sendiri.

5. Apakah saya termasuk atau dikelilingi oleh individu yang sulit meminta maaf ?
Kebiasaan ini termasuk dalam empat dasar seorang anak dibesarkan dengan baik, yaitu berterima kasih, ucapan tolong saat meminta tolong, bertegur sapa dengan sopan santun dan meminta maaf jika melakukan kesalahan. Seseorang yang sulit meminta maaf bisa disebabkan oleh pembiasaan dalam didikan dasar atau mungkin kecenderungan merasa diri selalu benar. Dari dua sebab tadi, yang pertama lebih mudah untuk dilatih sehingga menjadi etika yang seharusnya. Sedangkan untuk sebab kedua akan cukup sulit, kecuali si doi sendiri yang memilih untuk berubah lebih baik.

6. Apakah saya termasuk atau dikelilingi oleh individu yang inkonsisten dan kurang dapat dipercaya ?
Banyak yang melatar belakangi sikap ini. Seseorang yang tidak konsisten akan menjadi sulit diandalkan dan dipercaya. Sikapnya berdasarkan kepentingan. Mereka hanya akan bersikap baik jika hal tersebut menguntungkan baginya dan menjadi bertolak belakang, mengabaikan di saat seseorang tidak memberikan manfaat.

Tidak pernah terlambat untuk berubah dan mengubah.
Jika ternyata kita termasuk seseorang dengan mental dan sikap yang merusak, berubahlah.
Jauhi lingkungan yang orang orangnya bermental merusak dan membunuh karakter.
Well, tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi dan dilengkapi dengan bacaan terkait psikologi.
Melalui kacamata seseorang yang awam dalam psikologi, semoga benar dan bermanfaat.

Pepatah tua yang tidak pernah usang,
"Kita bertanggungjawab pada kebahagiaan kita sendiri."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com